my friend prays

my friend prays

rss

Senin, 19 Juli 2010

anakku


Anakku dimasa akan datang (istri saja belum) : earleaf acacia

BOGOR–- Bagi penyuka jalan-jalan di hutan atau sedang berwisata ke daerah pedalaman sebaiknya waspada saat melintas jalanan yang ditumbuhi alang-alang. Pasalnya, serbuk sari alang-alang dan akasia berpotensi sebagai sumber allergen (penyebab alergi) untuk bahan uji tusuk kulit.

Di dunia medis, uji tusuk kulit merupakan uji klinis untuk mengetahui sensitivitas seseorang terhadap allergen tertentu. Uji tusuk dilakukan di lengan bawah bagian dalam orang yang memiliki riwayat alergi maupun tidak. Bila terdapat bentol-bentol berukuran tiga millimeter atau lebih pada lengan bawah dalam, maka bahan allergen tersebut positif berpotensi menimbulkan alergi. Dengan catatan, bahan kontrol menunjukkan reaksi negatif.

''Kelompok orang yang pernah menderita alergi lebih sensitif terhadap serbuk sari atau pollen alang-alang. Sedangkan serbuk sari akasia berpotensi menimbulkan alergi pada semua orang,'' ujar Mahasiswa S3 Program Studi Biologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Iris Rengganis saat membacakan disertasinya bertajuk 'Kealergenikan Serbuk Sari Indonesia pada Manusia', Jumat (10/7), di Kampus IPB Darmaga, Bogor.

Dalam penelitiannya, seperti dirilis Humas IPB, Iris menggunakan kontrol grasses mix atau campuran rumput-rumputan. Tanaman alang-alang dan akasia banyak dijumpai di Indonesia. Kedua tanaman ini tumbuh hampir di semua daerah. ''Alang-alang dan akasia cukup mewakili sebagai allergen asal Indonesia, karena keduanya tumbuh di hampir seluruh daerah Indonesia,'' cetus dokter di Divisi Alergi dan Imunologi Klinik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta ini.
Selain alang-alang dan akasia, Iris juga melakukan pengujian lima serbuk sari tanaman lain. Kelima serbuk sari tersebut yakni jagung, kelapa genjah, kelapa sawit, padi dan pinus. Kelima serbuk sari ini juga bersifat alergenik, namun dengan kadar lebih rendah di banding alang-alang dan akasia.



Penelitian tentang kealergenikan serbuk sari di Indonesia masih terbilang baru. Iris melakukan penelitian tersebut dalam rentang waktu Maret 2005 hingga Mei 2008. Penangkapan serbuk sari dilakukan di beberapa lokasi antara lain Darmaga Bogor, Lebak Bulus Cilandak, Ragunan Pasar Minggu, dan Ciganjur serta Jagakarsa di Jakarta Selatan.

''Salah satu bentuk alergi adalah alergi pernafasan rinitis alergi dan asma bronkial,'' jelas Iris di depan Komisi Penguji yang terdiri dari Prof Alex Hartana, Prof Edi Guhardja, Prof Mien ARifai, Prof Samsuridjal Djauzi, dan Dr Sri Budiarti.

Menurut Iris dengan temuan sifat alergenik serbuk sari akasia ini, Dinas Pertamanan dan Tata Kota perlu mempertimbangkan akasia sebagai pohon penghijauan dan peneduh jalan. ''Jika memungkinkan pohon akasia perlu diganti dengan pohon lain yang indah dan aman bagi kesehatan,'' tandasnya. man/eye

Anakku ;
1. Muflikh Jihan Ghina Rahman (L)
Muflikha Jihan Ghina Rahman (P)
2. Munadi Syafiulhikam Rahman (L)
Munadia Syafiatulhikam Rahman (P)
3. Shabir Harjata Rafiq Rahman (L)
Shabira Harjati Rafiqa Rahman (P)

0 komentar:


Posting Komentar

 

Guest Info